SEBELUM dan sesudah rumah tangga terbentuk, hasrat untuk mencapai kebahagiaan adalah merupakan cita-cita kedua insan itu. Kebahagiaan dan kemesraan dalam keluarga tidak datang dengan sendirinya, tidak juga karena kekayaan atau kelebihan uang dalam kehidupan ini. Kebahagiaan diperoleh dalam kerukunan yang dibentuk masing masing individu dalam keluarga yang baru dibentuk, atau juga dalam keluarga yang sudah berusia lanjut. Keakraban harus senantiasa diusahakan dan menjadi tujuan utama dalam pergaulan suami-isteri.

Banyak faktor yang menunjang ke arah ini, antara lain adanya saling pengertian. Kalau dalam masa pertunangan setiap individu selalu berusaha memahami sahabat kental nya, atau tunangannya, mengapa setelah mendaki jenjang rumah tangga itu, sering terjadi salah paham dan percekcokan? Walaupun kita menyadari bahwa rumah tangga yang bahagia tidak selamanya hidup tanpa ada perbedaan pandangan, tetapi dengan adanya usaha yang saling mengakrabkan dari kedua belah pihak, kelanggengan rasa bahagia itu dapat dipertahankan dan dinikmati.

Kami dari pihak Penerbit merasa bergembira apabila dari buku ini para pembaca dapat mengambil faedah yang berguna dalam kehidupan mendatang. Dan sesungguhnya, kebahagiaan yang mesra dalam hubungan suami-isteri justru itulah hakekat kehidupan ini, yang semoga menjadi bagian hidup pembaca yang budiman.

Tegur sapa yang membangun tentu perlu dan kami harapkan.